Meskipun banyak pasangan yang belum bisa memiliki anak yang beralih menggunakan treatmen bayi tabung, tetapi banyak pula pasangan yang berpikir ulang untuk mencoba proses ini karena berbagai alasan. Berikut beberapa kelemahan bayi tabung yang menjadi alasan banyak pasangan yang belum mempertimbangkan treatmen ini, seperti dirangkum lifestyle.iloveindia.com:
1. Penyatuan sel telur dan sperma melalui preses pembuahan akan pasti berhasil, tetapi proses implantasinya belum tentu berhasil.
2. Sangat memakan waktu karena dapat menghabiskan waktu berbulan-bulan. Wanita harus mendapatkan suntukan kesuburan secara teratur dan siklusnya selalu dipantau untuk memastikan pengambilan dan transfer sel telur dilakukan dan berlangsung tepat waktu.
3. Treatmen ini merupakan proses yang rumit, jadi sudah bisa dipastikan bahwa biayanya mahal. Biaya yang diperlukan untuk satu siklus pengobatan akan beragam tergantung pada program dan obat yang digunakan. Jumlah waktu yang diperlukan untuk hamil juga meningkatkan biaya.
4. Obat-obatan yang digunakan untuk merangsang sel telur dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai OHSS, ovarian hyper stimulation syndrom, yang mengaruskan mendapat perawatan di rumah sakit sampai indung telur kembali normal.
5. Ada resiko besar embrio akan menempel sendiri ke rahim. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bayi kembar dua atau lebih.
6. Obat-obatan yang digunakan mungkin memiliki efek samping yang berbahaya.
7. Wanita yang menjalani treatmen bayi tabung beresiko tinggi mengalami kondisi kehamilan ektopik.
Handayani Rahayuningsih