Minum Air Ketuban, Bayi Berisiko Mengalami Gangguan Pernafasan

Fimela diperbarui 09 Sep 2013, 13:35 WIB

Air ketuban pada proses kehamilan memegang peran yang sangat penting. Di dalam kandunga, bayi dapat bergerak dengan bebas dengan adanya air ketuban yang cukup. Pada kadar yang normal, air ketuban adalah media pembantu perkembangan bayi dalam kandungan. Dan, pada kadar yang berlebihan atau kurang, air ketuban dapat menimbulkan efek samping.

Pada banyak proses persalinan yang terjadi, gejala awal ditandai dengan pecahnya air ketuban. Lalu, jika pada proses persalinan terjadi hambatan yang kemudian berakibat bayi tidak sengaja meminum air ketuban, dampaknya juga bukan suatu hal yang tidak bisa disepelekan loh Bun.

Disebutkan pada wiki.answer.com bahwa sesungguhnya menelan air ketuban sudah dilakukan bayi saat masih dalam kandungan. Namun, hal itu menjadi masalah jika bayi menelan air ketuban pada nafas pertama ketika ia lahir.

Pada situs yang sama dijelaskan bahwa kandungan meconium pada air ketuban saat proses persalinan mengandung air seni dan segala sekresi bayi saat dalam kandungan. Jika tertelan, dampaknya bayi akan mengalami susah nafas. Meskipun akibat menelan air ketuban tidak bisa disebut sebagai paru-paru basah, namun anak kelak akan berkembang lemah jika tidak segera mendapatkan pertolongan.

Jika hal ini sampai terjadi ketika proses persalinan Bunda, jangan pikir panjang ya Bun, biarkan dokter memutuskan perawatan terbaik untuknya.

Oleh: Marintan Widi Lestari

(vem/rsk)
What's On Fimela