Jika peluang bayi Anda terkena penyakikt yang divaksinasi, mengapa Anda harus repot-repot mengantar mereka disuntik vaksin? Di antara banyaknya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi, mungkin Anda berpikir mungkin bayi Anda tidak akan terkena penyakit tersebut.
Namun, yang perlu selalu Anda ingat adalah bahwa meski resiko terjangkitnya penyakit tersebut sangat rendah, vaksinasi masih sangat diperlukan. Mengapa? Karena resiko rendah bukan berarti tidak ada resiko sama sekali. Dengan kata lain, bayi yang tidak divaksinasi berpeluang terkena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian vaksin.
Menurut laman whattoexpect.com, hampir semua penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi kemungkinan muncul pada bayi dan mungkin memberikan resiko yang cukup parah pada siapapun yang tidak sepenuhnya divaksinasi.
Nyatanya, banyak ahli yang menyatakan bahwa penyakit jarang muncul kemungkinan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Misalnya, jika seseorang bepergian ke tempat di mana penyakit seperti polio, difteri, atau campak sedang mewabah, maka ketika dia kembali ke tempat asalnya, dia membawa oleh-oleh yang sangat berbahaya terutama bagi mereka yang belum memperoleh vaksinasi sepenuhnya, termasuk bayi dan wanita hamil.
Alasan lainnya mengapa vaksin diperlukan adalah penyakit berisiko rendah saat ini suatu saat mungkin berubah menjadi berisiko tinggi. Jika terdapat banyak orang tua yang memutuskan untuk menghentikan imunisasi, penyakit yang awalnya di bawah kontrol maka suatu saat akan sangat berbahaya karena banyak anak yang tidak tervaksinasi.
Cara terbaik untuk memastikan risiko munculnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin tetap rendah adalah dengan memastikan anak Anda memperoleh suntikan vaksin sesuai jadwal.
Oleh: Ratih Kristianasari
(vem/rsk)