Hubungan Antara Perasaan Bahagia dan Kegemukan

Fimela diperbarui 06 Sep 2013, 18:26 WIB

Pernahkan Anda menimbang berat badan Anda saat baru saja menikah dan membandingkannya dengan berat badan Anda saat sudah 5 tahun menikah? Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang bahagia dan tentram kehidupannya, akan cenderung menjadi gemuk, seperti yang dilansir oleh dailymail.co.uk.

Saat Anda merasa bahagia, Anda akan melupakan bagaimana harusnya Anda mengontrol apa saja yang dimakan. Alih-alih berkonsentrasi pada kalori bahan-bahan makanan yang Anda makan, Anda akan memakan apa saja yang menjadi favorit. Kenaikan berat badan yang Anda ketahui beberapa hari kemudian pun tidak akan membuat Anda panik, karena perasaan hati yang sudah nyaman dengan tubuh Anda sendiri, mengalahkan segalanya.

Untuk semakin menguatkan teori bahagia dan kegemukan ini, para psikolog di Maastricht University di Belanda mengadakan penelitian terhadap 87 mahasiswa. Untuk mengatur mood para mahasiswa ini, para psikolog memutarkan beberapa judul film dan menyuguhkan berbagai makanan setelahnya. Sebagian mahasiswa yang ingin dibuat merasa senang diputarkan film Mr. Bean dan When Harry Meet Sally. Sedangkan sebagian mahasiswa yang ingin dibuat merasa bad mood atau bersedih diputarkan film The Green Mile yang bercerita tentang seorang narapidana yang dieksekusi mati.

Hasilnya? Setelah selesai menonton film-film tersebut, para mahasiswa ini kemudian dijamu dengan berbagai macam camilan manis dan berkalori tinggi. Mereka yang sebelumnya menonton Mr. Bean dan When Harry Meet Sally, menghabiskan jamuan camilan yang disuguhkan. Sedangkan mereka yang menonton The Green Mile, sama sekali tidak menyentuh jamuannya. Terbukti, kan?

Oleh: Mazhi

(vem/rsk)
What's On Fimela