Efek Pasca Aborsi Pada Wanita Secara Psikologis

Fimela diperbarui 04 Sep 2013, 21:11 WIB

Telah banyak ditemukan efek psikoligis pada wanita yang telah menjalani aborsi. Emosi ini termasuk perasaan bersalah, kecemasan, depresi, kehilangan, kemarahan, bahkan ada yang sampai bunuh diri, seperti dilansir cirtl.org. Jika sebelum proses aborsi dilakukan mereka mungkin mengira akan merasa lega setelah prosedur dilakukan, tetapi tidak, mereka akan terpuruk dalam kecemasan dan kebingungan.

Untuk mendiagnosis bahwa seorang wanita mengalami sindrom pasca aborsi, mereka harus jujur pada dirinya sendiri atas perasaan yang dimiliki. Banyak wanita yang merasa bersalah, bingung, kehilangan, dan emosi lainnya pasca aborsi.

Banyak wanita yang merasakan kehilangan yang sangat sampai mereka merasa kebingungan. Perasaan bersalah merupakan gejala umum dari sindrom pasca aborsi yang dapat menyebabkan depresi, prasaan yang kompleks, atau ketakutan atas ketidaksuburan dan seks.

Sangat umum bagi wanita untuk mengatakan bahwa dia baik-baik saja pasca operasi, tetapi dalam hidupnya kemudian, dia akan merasa bersalah dan kehilangan. Bahkan, mungkin akan muncul setelah bertahun-tahun dari saat aborsi.

Aborsi merupakan pengalaman paling traumatik dibandingkan pengalaman manusia pada umumnya. wanita dapat mengingat secara spesifik kejadian aborsi. Hal ini memungkinkan dapat terjadinya halusinasi, yang akan terus diingat terutama pada tahun-tahun berikutnya setelah kejadian.

Wanita biasanya akan menghindari segala sesuatu yang akan mengingatkannya akan aborsi yang pernah dilakukan karena terdorong rasa bersalah. Gejala lain yang munkin akan terjadi adalah insomnia, luapan kemarahan, gangguan, kewaspaadaan yang berlebih, depresi dan pikiran untuk bunuh diri, rasa bersalah yang besar, ketidakmampuan untuk memaafkan diri sendir, dan penyalahgunaan zat berbahaya.

Oleh: Handayani Rahayuningsih

(vem/rsk)
What's On Fimela