Ladies, saat kita dalam keadaan emosi, kita akan cenderung untuk melampiaskannya dengan makan (dan seringkali tanpa menghiraukan apa makanan itu sehat atau tidak). Namun, umumnya kita masih bisa mengkontrol nafsu makan kita.
Tapi, sebagian orang tidak memiliki kontrol semacam itu. Saat mereka dalam kondisi sedih, stress, gelisah, marah, kecewa, dan emosi lainnya, mereka akan melampiaskannya dengan makan porsi super dan tak akan berhenti sampai semua makanannya habis. Walaupun setelah itu mereka menyesal dan tertekan karena perasaan emosi yang mereka miliki tidak juga membaik, mereka tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dan terus makan. Nah, Ladies, keadaan inilah yang dimaksud dengan binge eating.
Seperti dikutip dari helgpuide.org, gejala binge eating umumnya mulai muncul pada akhir usia remaja dan awal dewasa. Seringkali, penderita binge eating akan makan walaupun mereka tidak lapar, dan akan terus makan walaupun mereka sudah kenyang. Tidak seperti bulimia, penderita binge eating tidak akan berusaha untuk ‘menebus’ kesalahannya itu, baik dengan cara memuntahkan kembali, berpuasa, atau berolahraga.
Penderita binge eating akan merasa bersalah, depresi, dan kecewa; mereka sadar akan bahaya pola makan tidak sehatnya itu, namun juga tidak kuasa untuk mengontrolnya. Karenanya, penderita binge eating sangat disarankan untuk segera mencari bantuan dari para ahli, seperti dokter, terapis, atau psikiater.
Well, bagaimanapun, mencegah lebih baik kan daripada mengobati? So, mulailah untuk mencari cara lain yang lebih sehat untuk menghadapi stress Anda, seperti berolahraga, pola makan sehat bernutrisi, tidur, ataupun dengan melakukan hobby Anda. Good luck!
Oleh: Asizah
(vem/rsk)