Jahe: Penghalau Bakteri dan Mabuk Perjalanan

Fimela diperbarui 03 Sep 2013, 18:31 WIB

Ladies, pernah meminum ‘wedang jahe’? Biasanya minuman jahe ini diminum saat cuaca sedang dingin karena dipercaya dapat menghangatkan tubuh dan mencegah masuk angin. Bener nggak, ya?

Ladies, seperti dilansir dalam whfoods.com, jahe tidak hanya dapat menghangatkan tubuh saat udara dingin, namun juga dapat mengeluarkan keringat sehat, yang sangat bermanfaat ketika anda sedang demam dan flu.

Sebuah penelitian menemukan bahwa keringat mengandung agen pembasmi kuman yang dapat mencegah infeksi. Peneliti mengisolasi gen penyusun dan protein yang dihasilkannya, yang dinamai dermicidin. Dermicidin dihasilkan dalam kelenjar keringat tubuh, lalu dikeluarkan dalam bentuk keringat, dan disalurkan pada permukaan kulit. Di sana, dermicidin memberikan perlindungan terhadapt serangan mikroorganisme, termasuk bakteri seperti E. coli dan Staphylococcus aureus (Penyebab umum dari infeksi kulit),dan jamur, termasuk Candida albicans.

Selain itu, sebuah penelitian menujukkan bahwa jahe sangat efektif mencegah datangnya gejala mabuk perjalanan, termasuk mabuk laut. Penelitian lain juga menemukan bahwa jahe jauh lebih manjur dibanding Dramamine, obat yang sering digunakan untuk mabuk perjalanan. Jahe dapat mengurangi semua gejala mabuk perjalanan, seperti pusing, mual muntah, dan keringat dingin.

Ladies, jahe mengandung banyak sekali senyawa aktif, sehingga anda tidak perlu menggunakan terlalu banyak untuk mendapatkan manfaatnya. Untuk mual, teh jahe yang dibuat dengan 1 atau dua iris jahe berukuran ½ inci (atau sekitar 1,2 cm) dapat membantu menenangkan dan menghangatkan perut anda.

Nah, ladies, itulah ulasan singkat mengenai khasiat jahe sebagai pelindung dari bakteri dan obat untuk mabuk perjalanan. Semoga bermanfaat!

Oleh: Asizah

(vem/rsk)
What's On Fimela