Bulan madu pasangan Watson yang tragis pada tahun 2012 itu kini menjadi cerita yang sulit dilupakan banyak orang, terutama penduduk negara Australia.
Pada awal tahun 2012, Gabe Watson dan istrinya, Tina Watson berlibur ke Australia untuk menikmati bulan madu mereka. Memimpikan bulan madu yang seru dan menantang, Tina ingin mencoba scuba diving di Spoil Sports di daerah Yongala. Tina bukanlah seorang penyelam professional, begitu pula Gabe. Namun, demi menuruti adrenalin, Tina memilih area selam berlabel red dive yang berarti area khusus untuk para penyelam yang sudah betul-betul berpengalaman.
Ketika sudah sampai di area selam yang dituju, mereka berdua seperti terjebak oleh arus air. Gabe memutuskan agar mereka berdua segera kembali ke starting point. Bermaksud cepat-cepat menyelamatkan diri, Gabe terlambat menyadari bahwa Tina tertinggal jauh di bawahnya. Bermaksud untuk menolong istrinya, Gabe menghampiri Tina dan mencoba mengotak-atik buoyancy compensator (sebuah alat yang dipakai diver agar bisa cepat naik ke permukaan air) yang dipakai Tina dengan mengisinya dengan udara dari tabungnya. Kesalahan terjadi, dan Gabe meninggalkan Tina untuk mencari pertolongan.
Menurut abcnews.go.com, pada tanggal 23 Februari 2012, Gabe Watson menjalani sidang dengan tuduhan pembunuhan terhadap istrinya. Meskipun dia kemudian dibebaskan, masih banyak pertanyaan yang muncul di benak orang-orang yang mengikuti perkembangan kasus ini. Mengapa Gabe malah meninggalkan Tina? Bukannya menariknya ke atas dengan susah payah? Banyak orang yang yakin bahwa sebetulnya Gabe memang sengaja membiarkan Tina meninggal, karena tak lama setelah kematian Tina, Gabe sudah menikah lagi.
Mazhi