Tradisi memakaikan cincin kawin sebagai simbol persatuan dua sejoli dalam pernikahan telah ada sejak lama dan menyebar di seluruh dunia. Namun siapakah yang memulai tradisi ini?
Situs howstuffworks.com menjelaskan asal usul cincin pernikahan masih dalam perdebatan. Tak ada yang pasti mengetahui kapan dan siapa tepatnya yang memulai tradisi yang telah mendunia ini. Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa bangsa Romawi dan Mesir adalah dua bangsa tertua yang tercatat menggunakan cincin sebagai bagian ritual dari adat pernikahan mereka.
Ada juga kabar yang mengatakan bahwa cincin adalah simbol untuk keberhasilan pengantin pria ‘menangkap’ atau mendapatkan pengantin wanita. Namun, seorang paus di abad ke-12 juga menyatakan sebuah dekrit atau aturan bahwa semua pernikahan harus diadakan di gereja dan bahwa pengantin wanita juga harus menerima cincin dari pengantin pria sebagai bagian dari prosesi pernikahan.
Berkembangnya peradaban dan zaman telah membuat tradisi ini begitu kabur karena ada banyak berbagai versi atau sumber yang menyatakan asal mula tradisi cincin kawin ini. Apalagi dengan meledaknya industri perhiasan pada abad modern yang menyebabkan makna cincin menjadi dikomersialisasi karena harus berupa barang yang mewah dan berasal dari logam mulia seperti emas dan menggunakan mata berupa berlian. Pada akhirnya, cincin menjadi sebuah simbol bagi sang pengantin pria sebagai bukti untuk membahagiakan pasangannya.
Isdiana Zulidha