Menyerang Tanpa Gejala, Bahaya Kanker Ovarium

Fimela diperbarui 01 Sep 2013, 06:42 WIB

Berbeda dengan jenis kanker lainnya yang cenderung menyerang tubuh seseorang dan menunjukkan beberapa gejala, kanker ovarium, yang seringkali diberi julukan silent killer, membunuh banyak wanita bahkan tanpa menimbulkan adanya gejala.

Keadaan di atas diungkapkan juga pada salah satu artikel yang dilansir oleh express.co.uk. Artikel tersebut menyebutkan bahwa kebanyakan wanita di Negara Inggris dapat mengidentifikasi gejala dari kanker payudara sehingga dapat dengan segera mengambil tindakan penanganan, tapi tidak dengan kanker ovarium.

Faktanya, hanya 3 persen dari seluruh jumlah wanita yang ada di Negara Inggris dapat mengidentifikasi gejala kanker ovarium. Oleh karena itu, Inggris menjadi negara yang memiliki jumlah wanita yang dapat selamat dari jeratan kanker ovarium paling sedikit dibandingkan dengan negara Eropa lainnya.

Hampir tiga perempat dari jumlah total wanita penderita kanker ovarium baru berhasil didiagnosa ketika sel kanker dalam tubuh mereka telah secara luas menyebar. Sehingga, tidak mengejutkan jika dari 7000 kasus kanker ovarium baru setiap tahunnya, hanya sepertiga diantaranya yang dapat bertahan hidup selama 5 tahun ke depan.

Masalah utama dari fenomena di atas adalah gejala yang dibawa kanker ovarium seringkali didiagnosa sebagai sebatas gejala gangguan pencernaan semata. Gejala tersebut meliputi terus – terusan mual, terasa nyeri di bagian pinggul, gangguan ketika buang air kecil atau buang air besar serta nafsu makan menurun.

Selama bertahun-tahun kanker ovarium dikenal sebagai silent killer. Namun oleh salah satu volunteer organisasi kanker ovarium dibantah bahwa sebenarnya gejala yang ditimbulkan sudah jelas sekali, hanya kurangnya pengetahuan pada para wanita adalah penyebab tingginya angka kematian akibat kanker ovarium hingga sampai saat ini.

Oleh: Marintan Widi Lestari

(vem/rsk)
What's On Fimela