Meskipun kemampuan dan tektologi yang canggih sudah dapat memungkinkan bayi prematur bertahan hidup dibanding beberapa dekade lalu, beberapa dari mereka yang bertahan hidup mengalami kelainan. Kelainan ini bisa dalam berbagai bentuk, yaitu secra fisik, intelektual, atau perilaku, seperti yang dibahas dalam aboutkidshealth.ca.
Kelahiran prematur dapat mempengaruhi anak dalam hal kemampuan intelektual, daya berfikir, memori, kemampuan verbal, kemampuan untuk belajar, dan lainnya. Kabar buruknya, beberapa bayi prematur dipengaruhi oleh komplikasi yang berhubungan dengan kelahiran prematur mereka.
Kabar buruknya, bagi beberapa bayi yang lahir prematur, kelainan ini tidak terlalu parah dan dapat diminimalkan agar tidak menjadi kendala utama untuk menjalani kehidupan yang normal, dengan perhatian dan penanganan yang tepat.
Cedera otak seperti pendarahan yang terjadi di dalam ventrikel otak dan kerusakan pada hiposeismik merupakan dua hal yang sering dikaitkan dengan gangguan pada kemampuan intelektual dan perilaku. Penyakit paru-paru kronis, dimana bayi membutuhkan asupan oksigen di uar 36 minggu kehamilan juga sering dikaitkan dengan resiko tinggi masalah intelektual dan perilaku.
Secara umum, semakin parah tingkat cedera otak dan penyakit paru-paru kronis, semakin besar kemungkinan anak mengalami gangguan pada inteletualnya. Jika sistem sensorik seperti pendengaran dan penglihatan juga terpegaruh, ini akan berakibat semakin buruk.
Oleh: Handayani Rahayuningsih
(vem/rsk)