Gangguan makan seringkali diawali karena seseorang ingin melakukan hal yang sebenarnya baik seperti keinginan untuk menurunkan berat badan atau bahkan ingin mengurangi obsesi yang berlebihan terhadap bahan makanan tertentu. Terkadang, proses yang seharusnya berjalan mulus malah akan berakhir dengan masalah-masalah seperti anorexia nervosa, bulimia, makan berlebihan, dan gangguan-gangguan makan lainnya.
Akan tetapi, menurut webmd.com, salah satu penyebab dari gangguan makan yang paling umum adalah depresi. Mungkin anda belum menyadarinya, tapi depresi yang parah bisa menyerang dan berakibat fatal pada selera makan seseorang.
Misalnya saja ya, Ladies, pada satu kasus, seseorang yang terserang depresi akan mencari pelampiasan dan mencoba mencari cara untuk merasa lebih baik. Depresi akan membuat makanan tampak menjadi seperti jalan keluar padahal bukan. Mereka yang berpaling pada makanan untuk menyelesaikan masalah depresi akan berakhir dengan kegemukan dan terobsesi pada makanan-makanan tertentu seperti coklat, ayam goreng, pizza dan lain sebagainya untuk membantunya merasa lebih baik.
Pada kasus lainnya, seseorang bisa saja merasa rendah diri dengan bentuk tubuh dan menjadi paranoid terhadap makanan. Anoreksia misalnya, Ladies, akan memicu ketakutan atau antipati pada makanan akan membuat seorang yang mengalami depresi sulit untuk memenuhi kebutuhan makanan setiap harinya dan akan kehilangan berat badan dalam waktu yang cepat. Bila tidak ditangani secara medis, mereka yang terlambat memperoleh bantuan bisa saja mengalami hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai hal ini terjadi pada anda, Ladies.
Oleh: Mamor Adi P.
(vem/rsk)