Wanita Tampak Sehat, Namun Ber-Kanker Ovarium Stadium 3C

Fimela diperbarui 20 Agu 2013, 19:38 WIB

Cerita ini datang dari seorang perawat di Australia, namanya Noreen. Ia merupakan perawat yang sangat peduli terhadap pasiennya. Saat pasiennya mengeluhkan berbagai gejala yang kemungkinan merupakan gejala kanker ovarium (baca: Kenali Bahaya Kanker Ovarium Sejak Kini).

Seperti saat pasiennya mengeluhkan sakit di bagian perut yang tidak berkesudahan, atau saat mereka merasa mual-mual, berat badan yang turun tiba-tiba, atau begah, Noreen akan dengan sigap menyarankan mereka untuk segera mengkonsultasikannya dengan dokter, karena dia sadar betapa pentingnya hal itu.

Noreen sendiri bukan tidak peduli dengan dirinya sendiri, namun tubuhnya tampak sehat dan segar. Karenanya, saat Noreen sendiri merasa segala gejala yang dialaminya hanyalah karena pekerjaannya. Setelah ia sadar bahwa gejalanya tidak kunjung hilang, ia memutuskan untuk segera menemui dokter umum.

Saat itu, dokter meminta untuk melakukan ultrasound di bagian perut dan terbukti normal. Yang menyebalkan dari dokter itu, dia hanya menjelaskan panjang lebar tentang infeksi perut tanpa ingin men-scan ovum Noreen, seolah-olah dia tidak mengetahui tentang potensi gejala tersebut pada kanker ovarium.

Lalu, Noreen pun memutuskan untuk menemui dokter kedua untuk mencari pendapat lain karena dirinya merasa belum puas. Dokter yang kedua itu segera melakukan cek darah untuk kanker ovarium, CA 125.

Kabar buruk menerpa saat dokter memvonis Noreen terkena kanker ovarium stadium 3c, dan dia pun sadar dirinya menjadi satu dari 1.200 wanita Australia penderita kanker itu.

Dalam kisahnya, dia ingin berbagi kepada seluruh wanita tentang seberapa pentingnya memahami ‘bahasa’ tubuh Anda, serta kepada para dokter dan ahli medis untuk tidak sedikitpun menghiraukan gejala serta tanda-tanda penyakit pasien.

Kamilah

(vem/ova)

Tag Terkait