Proses kehamilan secara alami diawali dengan pembuahan sel telur oleh sel sperma di dalam tuba fallopi, yaitu saluran yang menghubungkan uterus (rahim) dengan ovarium. Setelah terjadi pembuahan pada tuba fallopi embrio hasil peleburan dua sel kelamin akan berpindah ke rahim untuk menjalani proses embriologi.
Namun, dalam program bayi tabung, proses pembuahan ini berbeda dengan proses alami. Menurut health.nytimes.com, dalam proses bayi tabung, pembuahan antar sel kelamin terjadi diluar tuba fallopi, lebih tepatnya terjadi di luar tubuh manusia. Untuk lebih jelasnya, inilah beberapa tahapan proses bayi tabung.
1. Stimulasi / Superovulasi
Pada proses pertama ini, wanita yang akan menjalani program bayi tabung akan diberi obat kesuburan agar dia memproduksi jumlah sel telur lebih dari satu. Selanjutnya sel telur ini akan di teliti untuk mendapatkan sel telur yang terbaik.
2. Pengambilan Telur
Setelah diteliti dan mendapatkan yang terbaik, maka akan dilakukan pengambilan sel telur melalui operasi kecil.
3. Peleburan antar Sel Kelamin
Setelah didapatkan sel telur dan sel sperma, akan dilakukan peleburan pada keduanya. Peleburan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan sel sperma kedalan telur hingga terjadi pembuahan.
4. Pengembangbiakan Embrio
Ketika sel telur sudah terbelah, maka hal ini menunjukkan bahwa sel telur telah menjadi embrio. Embrio ini akan dikontrol setiap harinya untuk memastikan embrio berkembang dengan baik hingga memiliki beberapa bagian sel aktif.
5. Transfer Embrio
Embrio ini kemudian di tanam ke dalam rahim setelah 3-5 hari. Jika embrio menempel dengan baik pada dinding rahim, embrio akan berkembang dan menyebabkan terjadinya kehamilan.
Oleh: Dimas Galih Wijaya
(vem/tyn)