Jodoh di tangan Tuhan. Tidak ada yang bisa memilih dengan siapa dia ingin berjodoh dan memaksakan kehendaknya jika Tuhan tidak merestui. Tapi, apa jadinya jika rencana menikahi jodoh yang katanya pilihan Tuhan terancam gagal gara-gara mitos yang mengakar di daerah tempat tinggal Anda?
Di sebuah kota kecil di Jawa Timur yakni Ponorogo, terdapat sebuah mitos pernikahan yang sudah turun-temurun diwariskan dan tetap dijaga hingga sekarang, seperti yang dikutip dalam sebuah forum kaskus.co.id. Di kota ini terdapat dua buah desa yang terkenal dengan larangan menikah antar penduduknya yaitu Desa Mirah dan Golan.
Sejarah menceritakan, seperti yang dikutip dari kebuga.blogspot.com, bahwa jaman dahulu Desa Golan memiliki tokoh sakti mandraguna bernama Ki Honggolono. Beliau memiliki seorang putra bernama Ki Joko Lancur yang berperangai buruk, suka mabuk-mabukan dan sabung ayam. Saudara laki-laki Ki Honggolono yang juga sakti bernama Ki Honggojoyo, bergelar Ki Ageng Mirah dari Desa Mirah, memiliki seorang putrid yang cantik jelita bernama Mirah Putri Ayu.
Singkat cerita, kisah cinta Joko Lancur dan Mirah Putri Ayu tidak direstui kedua bapaknya dan mereka bunuh diri bersama bagai kisah Romeo-Juliet.
Mitos yang berkembang adalah bahwa tidak boleh ada penduduk Desa Golan dan Mirah yang menikah, adalah merupakan aftermath dari sabda Ki Honggolono setelah kehilangan putranya. Bahkan, saking terlarangnya kedua desa ini bersatu, jika air dari desa Mirah dan Golan disatukan dalam wadah, air tersebut tidak akan mau bercampur.
Oleh: Mazhi
(vem/tyn)