Sejarah Cincin Pernikahan Sebagai Simbol Cinta

Fimela diperbarui 07 Agu 2013, 01:03 WIB

Cincin pernikahan, paling dikenal sebagai simbol bersatunya pria dan wanita sebagai suami istri dalam ikatan pernikahan yang diharapkan dapat berlangsung selamanya. Taukah ladies tentang sejarahnya? Cincin pernikahan memiliki sejarah yang panjang dan kemudian tersevar luas.

Menurut thehistoryof.net, pada awalnya, cincin pernikahan berasal dari Afrika Utara dimana peradaban Mesir kuno hidup pada masa itu di sepanjang aliran sungai Nil yang subur. Cincin pernikahan pertama kali dibuat dari alang-alang dan rumput teki tahunan yang tumbuh subur di tepi sungai. Rerumputan itu dikepang memutar dan menjadi cincin untuk jari dan gelang untuk tangan.

Cincin tentu saja berbentuk lingkaran dan ini merupakan simbol dari sebuah keabadian, tidak awal dan tidak ada pula akhir seperti waktu. Bentuk lingkaran merupakan bentuk yang menyerupai bentu matahari dan bulan yang dipuja pada masa itu. Sedangkan lubang di tengah bukan hanya sekedar lubang, tetapi itu merupakan pintu gerbang yang akan membawa ke hal-hal atau kejadian yang diketahui atau tidak diketahui.

Tidak heran jika kemudian cincin mulai diasosiasikan dengan cinta. Hal ini mengandung harapan bahwa cinta merupakan perasaan paling berharga yang dapat melambangkan karakteristik lingkaran dan keabadian.

Dulu, mereka juga memakai cincin pernikahan di jari tengah tangan kiri, seperti kita sekarang ini. Hal ini diyakini karena pembuluh darah pada jari ini langsung terhubung dengan jantung.

Cincin yang terbuat dari rerumputan ini biasanya akan bertahan selama setahun. Kemudian mereka mencari alternatif bahan lain seperti kulit, tulang, atau gading agar lebih tahan lama.

Oleh: Handayani Rahayuningsih

(vem/tyn)
What's On Fimela