Gadget Sebagai Penyebab Utama Kerusakan Mata Anak

Fimela diperbarui 01 Agu 2013, 15:08 WIB

Ladies, apakah anak Anda memakai kaca mata? Seberapa besar kerusakan pada mata anak Anda? Yang Anda harus ketahui Ladies, penyebab terbesar kerusakan pada anak Anda adalah terlalu seringnya dia berinteraksi dengan gadget miliknya.

Memberikan fasilitas kepada anak mungkin memanglah suatu hal yang baik. Namun Anda juga harus menjaga anak Anda untuk seberapa sering dia menggunakan gadgetnya. Mata yang terus berkontraksi pada gadget lama kelamaan akan mengalami kerusakan yang biasanya menyebabkan mata anak menjadi minus.

Seperti yang dilansir oleh asianage.com, paparan sinar pada anak terhadap gadget elektronik dapat merusak penglihatan mereka secara serius. Secara empiris, lebih dari 70 persen dari orang tua prihatin dengan jam-jam berkumpul bersama yang hilang karena Anak mereka lebih memilih menghabiskan waktu dengan gadget.

Jarak mata dan gadget yang terlalu dekat juga dapat menyebabkan perkembangan miopi (rabun dekat, dimana jarak penglihatan tidak jelas) pada anak yang sebelumnya emmetropic (tidak ada kesalahan bias ) dan juga memperparah miopi mereka jika sebelumnya sudah terkena. Rentang ini telah terbukti di mana saja antara 0,5-1 dioptri selama periode 1 sampai 3 tahun, yang merupakan perkembangan yang signifikan.

Sebagian besar pertumbuhan mata terjadi pada usia tujuh tahun dan refraksi mata stabil sepenuhnya oleh 18-20 tahun. Oleh karena itu pada orang dewasa pertumbuhan telah terjadi dan oleh karena itu masalah seperti perkembangan kesalahan bias tidak terjadi seperti anak-anak. Namun, berbeda dengan anak-anak yang akan mendapatkan gejala lain seperti sakit kepala, sakit mata dan kekeringan mata.

Nah Ladies, membatasi penggunaan gadget pada anak sangatlah penting. Jangan menggunakan alasan Anda terlalu sibuk untuk bekerja yang menjadikan Anda selalu menuruti anak Anda untuk menggunakan gadget. Jagalah selalu mata anak Anda selagi dia masih berada di masa pertumbuhan agar saat dewasa dia akan aman dari kerusakan mata.

Oleh: Lucky Kresna Putra

(vem/tyn)