Resiko yang diakibatkan oleh ologohidramnia, kadar air ketuban yang sedikit, tergantung pada keadaan kehamilan itu sendiri. Cairan ketuban sangat penting untuk perkembangan otot, kaki, paru-paru, dan sistem pencernaan bayi. Pada trimester kedua, bayi mulai bernafas dan menelan air ketuban untuk membantu paru-paru mereka tumbuh dan matang.
Air ketuban juga membantu bayi mengembangkan otot dan anggota badan dengan menyediakan ruang untuk bergerak. Menurut americanpregnancy.org, jika oligohidramnion dideteksi pada semester pertama kehamilan, komplikasi yang akan terjadi bisa lebih serius, yang meliputi kompresi organ janin yang dapat menyebabkan cacat bawaan dan meningkatkan resiko keguguran atau lahir mati.
Jika oligohidramnion terdeteksi pada paruh kedua kehamilan, komplikasi yang akan terjadi dapat berupa kelahiran prematur dan komplikasi kelahiran seperti kompresi pada tali pusat, cairan mekonium dan kelahiran sesar.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut akibat oligohidramnion, dapat dilakukan beberapa tindakan, tentu saja berdasarkan umur kehamilan. Bila anda masih berada jauh dari waktu melahirkan, biasanya dokter akan terus memantau perkembangan bayi. Bila sudah mendekati waktu kelahiran, melakukan persalinan mungkin menjadi pilihan.
Memasukkan cairan dalam tubuh ibu hamil untuk meningkatkan kadar air ketuban juga bisa dilakukan. Amnio-infus selama persalinan dapat menurunkan resiko kelahiran sesar.
Injeksi cairan sebelum kelahiran melalui amniosentesis juga bisa dilakukan. Kondisi ologihidramnion sering muncul kembali setelah seminggu dari injeksi cairan. Tetapi, hal ini dapat membantu dokter memvisualisasikan anatomi janin dan membuat diagnosis.
Oleh: Handayani Rahayuningsih
(vem/tyn)