Air ketuban merupakan bagian dari sistem pendukung kehidupan bayi dalam rahim. Seperti yang ditulis pada americanpregnancy.org, air ketuban ini melindungi bayi anda dan membantu perkembangan otot, paru-paru, dan sistem pencernaan.
Air ketuban diproduksi segera setelah kantung ketuban terbentuk, yaitu sekitar 12 hari setelah terjadinya pembuahan. Pada awalnya, cairan ini terbentuk dari air yang disediakan oleh ibu. Setelah 20 minggu, cairan ini kemudian terdiri dari urin janin.
Tingkat kenormalan cairan ini bervariasi, sekitar 800-1000 mL. Jika kadar cairan terlalu tinggi, hal ini disebut polihidramnion. 1% - 2% dari ibu hamil mengalami polihidramnion.
Kebanyakan kasus polihidramnion mudah dirawat dan tidak mengakibatkan komplikasi pada janin bila kehamilan selalu dimonitor. Pemantauan ini dapat berupa sonogram pengukuran pertumbuhan dan fisik janin yang dilakukan secara berkala. Tindakan lainnya dapat berupa:
1. Konsumsi obat yang dapat mengurangi produksi cairan; keefektifannya sekitar 90%, tetapi tidak boleh lagi digunakan setelah umur 32 minggu karena akan menyebabkan komplikasi.
2. Amnioreduction; prosedur yang dapat digunakan untuk mengalirkan kelebihan cairan, prosedur ini mungkin akan beresiko. Dengan proses ini, air ketuban masih bisa muncul lagi, meskipun sudah dikeringkan.
3. Melahirkan bayi; hal terakhir yang bisa dilakukan bila polihidramnion sudah mengancam keselamatan ibu dan bayi.
Oleh: Handayani Rahayuningsih
(vem/tyn)