Pada masa lalu, proses persalinan dilakukan dengan bantuan bidan, dokter, atau tenaga medis lainnya dengan cara yang biasa yaitu, kelahiran melalui vagina wanita. Akan tetapi, di jaman sekarang, dengan kemajuan perkembangan dunia medis, banyak ibu hamil dan dokter kandungan yang mulai melirik metode C-section sebagai alternatif proses persalinan.
Ketika proses persalinan biasa dilakukan dengan melewati ovarium, metode C-section yang lebih banyak dikenal operasi Cesar, akan dilakukan dengan membedah perut dan dinding uterus sebagai jalan lewat sang buah hati. Meski populer, menurut webmd.com, operasi C-section memiliki resiko-resikonya sendiri lho, Ladies.
Infeksi
Infeksi adalah resiko dari setiap operasi. Pada C-section, infeksi pada daerah perut yang dibedah untuk jalan lewat sang bayi adalah salah satu resiko yang sangat umum, Ladies.
Kehilangan Banyak Darah
Operasi pastinya akan menghabiskan banyak darah, terutama pada saat proses pembedahan dilakukan.
Cedera
Pada sang buah hati, resiko cedera saat dikeluarkan lewat irisan di dinding uterus dan perut cukup besar. Pada sang ibu, tidak hanya resiko cedera fisik, tapi juga mental akibat proses operasi yang dilakukannya.
Penggumpalan Darah
Pada proses operasi C-section, terdapat resiko darah akan menggumpal di kaki dan paru-paru sang ibu. Meski begitu, Ladies, resiko yang ini relatif kecil kok kemungkinannya.
Bayi Tidak Siap
Seringkali, ketika operasi Cesar dilakukan, usia bayi belum cukup untuk lahir atau bayi belum siap untuk mengalami proses persalinan. Hal ini bisa menyebabkan buah hati anda mengalami masalah seperti alergi, iritasi, dan bahkan masalah pernafasan
Namun, jangan khawatir, Ladies. Meskipun memiliki resikonya sendiri, bila anda meminta bantuan tenaga medis yang ahli, bisa dipastikan anda akan menimang buah hati anda dengan selamat.
Oleh: Mamor Adi P.
(vem/tyn)