Memang ada kecenderungan akan sulitnya melakukan diagnose asma kepada anak-anak. Ketika mereka sedang berkativitas, misalkan sedang bermain dan kelelahan, tanda seperti asma mungkin akan keluar.
Namun hal ini belum tentu adalah asma, karena ini mungkin saja hanyalah pengaruh kecil dari lingkungan atau hanya flu biasa. Bahkan menurut nhlbi.nih.gov, anak- anak adalah masa yang sulit dilakukan tes paru-paru.
Kalau Anda menemukan tanda-tanda seperti batuk-batuk, sesak nafas belum tentu hal tersebut adalah sepenuhnya asma. Karena anak-anak bisa diindikasikan memiliki kemungkinan terifeksi asma jika memiliki ketentuan sebagai berikut.
Yang pertama adalah kedua salah satu atau kedua orang tuanya memang memiliki asma. Hal ini bisa menjadi bibit untuk disebarkan ke anak-anak mereka. Nah, berarti ada yang bisa diperhatikan dari faktor genetis.
Kedua adalah si Kecil memeiliki sensitifitas yang cukup tinggi terhadap allergen asma. Hal ini cenderung membuatnya sangat rentan terkena alergi dan jelas alergi ini lah yang sangat sering mengancam. Penyakit yang bisa datang selain asma adalah eczema.
Dan yang ketiga adalah nafasnya bersuara cukup keras seperti orang yang terserang asma. Kalau untuk yang satu ini, mungkin bukan lagi mirip, tapi bisa saja memang asma yang menyerang padanya.
Untuk itu, sudah menjadi tugas Anda untuk selalu mengawasi anak-anak Anda agar tidak ada asma yang menjagkit. Biasanya dokter masih membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 minggu untuk menyimpulkan seberapa parah asma yang menyerang anak-anak.
Oleh: Nurrohman sidiq
(vem/tyn)