Menekan Resiko Kematian Postneonatal

Fimela diperbarui 28 Jul 2013, 16:22 WIB

Penelitian tentang manfaat menyusui semakin dikembangkan oleh para peneliti untuk mendukung program ASI. Salah satunya adalah penelitian kausal tentang kematian postneonatal dan menyusui.

Sebuah penelitian telah dilakukan oleh Aimin Chen, MD, Ph.D dan Walter J. Rogan, MD dari North Carolina tentang hubungan antara bayi dengan ASI ekslusif dan kematian postneonatal. Telah banyak penelitian yang meneliti hubungan antara bayi ASI dan beberapa penyakit menular, tapi hanya sedikit yang mencari hubungannya dengan kematian postneonatal.

Penelitian ini mengolah data yang diperoleh dari National Maternal and Infant Health Survey (NMIHS). Data tersebut menyabutkan tentang presentase kematian bayi pada priode postneonatal di tahun 1988. Penelitian ini meliputi data tentang 1204 bayi yang meninggal di rentang usia 28 hari hingga 1 tahun akibat beberapa penyebab kematian postneonatal.

Dari sekian banyak bayi, 7740 bayi berhasil selamat dari kematian postneonatal. Dari data tersebut, mereka menghubungkannya dengan presentase bayi yang mengonsumsi ASI dan tidak, serta berapa lama mengonsumsi ASI dari bayi yang berhasil selamat tersebut.

Dilansir oleh pediatrics.aappublications.oorg, diketahui bahwa bayi yang lama menyusu ASI memiliki resiko lebih rendah terkena kematian postneonatal. Meski begitu, penelitian ini juga tidak terlepas dari latar belakang ibu dan bayi. Yang paling penting adalah dengan memberi ASI pada bayi dapat mencegah kematian postneonatal hingga 720 nyawa per tahun.

Oleh: Zurriat Nyndia

(vem/tyn)