Gadget kini sudah jadi bagian hidup masyarakat. Gadget tumbuh bersama masyarakat, masyarakat tumbuh bersama gadget. Tak hanya Bunda dan Ayah sebagai orang dewasa, anak-anak pun dibuat terlena oleh gadget. Mereka bisa menghabiskan waktu lebih dari 5 jam didepan layar gadget.
Jika anak berasal dari sebuah keluarga yang bergantung dengan gadget untuk kehidupan sehari-hari, mereka bisa menghabiskan berjam-jam waktu didepan layar komputer, smartphone, tablet atau videogames. Ironisnya, sebuah studi mengatakan bahwa hampir 60% orang tua tidak menganggap ini sebagai sebuah masalah dan tidak perlu dicemaskan.
2.300 Bunda dan Ayah yang mempunyai anak 8 tahun tidak mencemaskan anak mereka menghabiskan waktu terlalu lama dengan gadget. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan generasi, seperti yang diungkapkan oleh penulis dan juga direktur dari Northwestern University's Center on Media and Human Development, Ellen Wartella, dalam denverpost.com, “Apa yang dirasakan orang tua sekarang dan dulu sangatlah berbeda. Bagi orang tua sekarang, gadget dirasa sudah menjadi bagian penting di kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Padahal, terlalu banyak bermain gadget banyak membawa dampak buruk bagi, salah satunya adalah terbangunnya cara kerja individualistis pada anak, dikutip dari kudureti.com. Pendapat lain dari situs parentsindonesia.com, aplikasi yang ada pada gadget tidak melatih ketrampilan anak, namun hanya mengenalkannya pada huruf, benda dan warna.
Oleh: Muhammad Faris
(vem/ova)