Selama menyusui, ibu memiliki kecenderungan untuk menginginkan dan memakan makanan yang manis dan mengandung ekstra lemak. Beberapa konsultan laktasi menganggapnya sebagai kecenderungan yang wajar—tapi tetap harus dibatasi.
Sumber rasa manis yang sehat dapat didapatkan dari jenis buah-buahan dan almond, yang selain bercitarasa juga baik untuk mendukung program menyusui ibu. Jangan sampai malah memilih makanan kaya lemak dan tidak bergizi seperti cake dan milkshake yang berlebihan yang malah tidak menyehatkan tubuh.
Menurut U.S. Department of Agriculture, seperti dilansir dalam livestrong.com, makanan yang berlemak dan manis-manis adalah makanan tambahan yang dimakan hanya dalam porsi terbatas. Saat mengonsumsi makanan tersebut, tubuh akan lebih terbatas untuk memakan makanan seperti gandum dan padi-padian, buah, dan sayur, serta makanan yang tinggi protein dan rendah lemak.
Kelebihan makanan manis juga beresiko pada ibu dan bayi. Hal tersebut dapat menyebabkan tumbuhnya jamur dan ketidakseimbangan bateri baik dan jahat di dalam tubuh. Jamur dan bakteri yang pertumbuhannya tidak terkendali akan mengakibatkan rasa nyeri dan kulit kering yang retak di area puting sehingga tidak nyaman saat menyusui.
Jamur ini juga dapat masuk ke aliran ASI sehingga masuk ke tubuh bayi. Akibatnya pada bayi adalah gangguan tenggorokan dan pencernaan, hingga kemerah-merahan pada daerah selangkangan bayi, serta jamur yang tumbuh di mulut bayi.
Untuk memperhatikan kandungan gula yang dikonsumsi, konsumsi sumber gula dari buah segar dan jus yang tidak diberi pemanis tambahan. Waspadai juga konsumsi minuman bersoda dan fruit punch yang mengandunga banyak gula dan kalori yang ‘kosong’.
Oleh: Zurriat Nyndia
(vem/ova)