Apa itu GERD? Gastroesophageal reflux adalah istilah medis untuk naiknya asam ke kerongkongan (acid reflux). Kondisi ini dapat dialami siapa saja, baik orang dewasa hingga bayi yang baru lahir. Bayi yang masi menyusu juga mengalami hal ini.
The National Digestive Diseases Information Clearinghouse seperti yang dikutip di livestrong.com, menemukan bahwa lebih dari setengah populasi bayi pernah mengalami GERD ini. Umumnya bayi mengalaminya saat usia 1-3 bulan. Gejalanya adalah sering meludah, muntah, terbatuk, hingga nafsu makan yang menurun.
Ada beberapa penyebab gastroesophageal reflux (GERD) pada bayi, antara lain:
• Susu yang Berlebihan
Bayi tahu kapan mereka kenyang dan berhenti untuk menyusu. Tapi, orang dewasa disekitarnya sering kali terus memberikan botol susu ketika bayi menangis, sehingga perutnya tidak dapat lagi menampung susu tersebut. Selain itu, bayi yang minum terlalu cepat juga dapat menyebabkan hal ini.
• Sensitif pada Beberapa Makanan
Bayi yang mengonsumsi susu formula mungkin memiliki alergi pada kandungan protein sapi pada susu formula. Sedangkan bayi ASI mengalami sensitifitas karena makanan yang sudah dikonsumsi ibu dan terlarut pada ASI.
• Sistem Pencernaan yang Kurang Sempurna
Terdapat sebuah penyekat antara perut dan kerongkongan. Saat mengalami gangguan, maka sekat ini dapat membuka sndiri meskipun tidak seharusnya membuka sehingga makanan yang sudah berada di dalama sistem pencernaan kembali ke kerongkongan. Bayi yang baru lahir yang hanya bisa berbaring akan kesulitan untuk menahan keluarnya cairan ini.
• Sendawa
Bayi masih tidak dapat bersendawa sendiri. Gas atau udara yang ada di perut dapat membawa dan menekan makanan untuk kembali ke kerongkongan. Maka dari itu hendaknya bayi diposisikan tegak dan disendawakan oleh orang dewasa setelah selesai menyusu.
Oleh: Zurriat Nyndia