Bayi Terlahir Prematur, Hati-hati Anemia

Fimela diperbarui 24 Jul 2013, 11:02 WIB

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi terlahir prematur. Ya, salah satunya adalah kehamilan bayi kembar. Nah, karena terlahir sebelum waktunya, tentu saja organ-organ yang ada di dalam tubuh bayi belum berfungsi dengan maksimal.

Kalau organ belum berfungsi dengan maksimal, lalu apa saja risiko yang bisa diderita oleh bayi? Bagaimana kondisi kesehatannya setelah lahir nanti?
Ada peluang untuk bayi menderita beberapa penyakit. Salah satunya yaitu anemia.

Menurut babycenter.com, bayi yang terlahir prematur cenderung menderita anemia, yang berarti bahwa anak tidak memiliki sel darah merah yang cukup.

Normalnya, bayi akan menerima zat besi dari ibu pada bulan-bulan terakhir kehamilan. Dan akan digunakannya untuk memproduksi sel darah merah menjelang kelahiran, dan juga setelah lahir.

Logikanya, bayi yang terlahir prematur tidak akan mendapatkan zat besi yang cukup dari ibunya. Nah, inilah yang menyebabkan bayi prematur akan menderita anemia.

Ladies, sudah mengerti kan sekarang, bagaimana proses bayi yang terlahir prematur bisa terkena anemia? Lebih jauh dijelaskan bahwa bayi yang terkena anemia ini cenderung akan memiliki masalah ketika disusui oleh ibunya.

Selain itu, bayi akan mengalami masalah pertumbuhan lebih lambat daripada anak-anak yang lainnya. Yang lebih parah, anemia akan menimbulkan masalah pada jantung dan juga pernafasan anak. Wah, wah tidak bisa diremehkan lagi nih Ladies.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanganinya. Salah satunya yaitu dengan memberikannya suplemen yang bisa menambah zat besi. Atau, upaya terakhir yaitu dengan cara transfusi darah untuk menambah jumlah sel darah merah dalam tubuh bayi secara langsung.

Oleh: Septia Ningrum


(vem/sfg)