Seiring dengan meningkatnya tren wanita karir yang menunda pernikahan mereka, maka di usia yang semakin tua pula mereka baru mendapatkan keturunan. Dengan begitu tentu saja banyak wanita yang menyusui di usia lebih dari 40 tahun.
Menurut United States Centers for Disease Control and Prevention, wanita kelompok usia 30 tahun ke atas, termasuk usia 40-an adalah kelompok yang paling besar menyusui dibandingkan kelompok umur lainnya. Ibu di usia ini umumnya sudah lebih siap untuk menyusui. Mereka telah dibekali pengetahuan yang cukup akan manfaat menyusui dalam hal imunitas, mencegah SID, dan meningkatkan IQ anak.
Namun tantu saja menyusui anak pada wanita di usia lebih dari 40 memiliki kelemahan dan resiko-resiko, jelas situs livestrong.com. Seperti semua ibu yang melahirkan di usia akhir 30-an, ibu dan bayi akn terkena resiko lebih besar selama hamil hingga menyusui. Hal-hal tidak normal yang terjadi saat kehamilan juga berdampak saat menyusui.
Masalah yang umumnya terjadi adalah bayi yang susah mencari posisi pelekatan pada puting dengan sempurna dan susahnya air susu untuk keluar karena semakin menuanya usia ibu. Namun, masalah tersebut dapat diatasi dengan berkonsultasi pada dokter dan konsultan laktasi.
Kemudian, para ibu yang menyusui di usia 40an umunya sudah memiliki anak sebelumnya. Jadi, ada beberapa anak yang harus diurus bersamaan, sedangkan bayi ASI membutuhkan perhatian yang cukup besar. Dengan kerepotan yang sekaligus, ibu membutuhkan tenaga bantuan untuk mengurus anak yang lain.
Melebihi usia 25 tahun, wanita terkena resiko besar untuk terserang kanker payudara. Dengan tetap menyusui di usia 40an, ibu juga akan mengurangi resiko kanker payudara, selain tentunya memberi asupan terbaik bagi sang buah hati.
Oleh: Zurriat Nyndia
(vem/ova)