Tongue-tie atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan tali lidah pendek memang bukan merupakan kelainan yang cukup serius. Akan tetapi, hal ini akan menganggu proses menyusu pada sang buah hati.
Kelainan lidah pendek ini sendiri memang cukup jarang terjadi. Akan tetapi, seperti dilansir oleh pregnancy.com.au, kasus ini bisanya lebih sering terjadi pada bayi berjenis kelamin laki-laki. Tercatat bahwa 60 persen dari kasus ini terjadi pada bayi laki-laki.
Selain itu, kelainan semacam ini bisanya juga menurun. Hal ini berarti bahwa bayi yang memiliki kelainan semacam ini biasanya juga memiliki anggota keluarga lain yang juga pernah mengalami kasus yang sama.
Tali lidah yang pendek memang tidak berdampak besar. Akan tetapi, hal ini akan memberikan masalah tersendiri pada ibu. Pasalnya, ibu akan merasakan sakit pada bagian puting pada saat bayi menyusu. Selain itu, kemampuan bayi untuk menyusu pun juga akan menurun.
Minimnya suplai ASI jelas akan membuat bobot anak menurun dengan cukup signifikan. Selain itu, produksi ASI bunda pun juga akan ikut menurun. Untuk mengatasi hal ini, cukup dengan melakukan operasi.
Pada saat operasi telah berhasil, bunda juga perlu sedikit bersabar untuk memberikan pijatan dan juga menarik lidah sang buah hati. Hal ini bisa harus dilakukan setidaknya 10 hingga 14 hari hingga bayi bisa kembali menyusu dengan normal.
Oleh: Wahyu Wienanda
(vem/tyn)