Selama bertahun-tahun, US Center of Disease Control telah menyatakan bahwa vaksin flu pandemi H1N1 perlu diberikan pada ibu hamil. Namun ternyata, vaksin tersebut mematikan loh Ladies! Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Human and Environment Toxycology mengungkapkan bahwa vaksin tersebut belum teruji, justru malah membahayakan karena vaksin tersebut mengandung merkuri berbasis pengawet Thimerosal, yang berakibat pada keguguran dan kematian pada bayi saat lahir jumlahnya meningkat pesat sebanyak 4,25 persen.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari VAERS atau Vaccine Advers Event Reporting System dalam naturalnews.com kasus resiko kematian pada janin itu terjadi saat vaksin tidak aktif. Vaksin yang tidak aktif akan mengandung merkuri yang beracun tersebut. Vaksin hanya berfungsi saat masuk musim flu saja nih Ladies.
Nah, sebelum masa-masa vaksin dan setelah masa vaksin tingkat keguguran dan kematian pada bayi jauh lebih rendah loh Ladies. So, penyebabnya sudah jelas si faksin flu itu nih.
CDC sebagai pihak yang mempromosikan vaksin ini terus menerus menutupi data-data tersebut dan dianggap melakukan kebohongan publik yang mengatakan bahwa vaksin ini tidak berbahaya untuk ibu hamil. Bahkan, CDC mempromosikan sampai wilayah yang jauh hanya untuk mempublikasikan sebuah studi yang bertolak belakang dengan fakta dengan cara memotong data penting pada lonjakan kematian janin dan bayi saat lahir.
So, jika ingin melakukan vaksin flu gabungan perlu dipikirkan matang-matang ya Ladies.
Oleh Gilang Pratiwi
(vem/tyn)