Benarkah Kolestasis Kehamilan Berbahaya Bagi Bayi?

Fimela diperbarui 19 Jul 2013, 15:57 WIB

Apa sih sebenarnya kolestasis itu? Dan seperti apakah bahayanya bagi ibu dan bayi? Untuk mengerti lebih dalam, mari simak ulasan berikut.

Kolestasis kehamilan biasanya membuat Bunda susah tidur karena rasa gatal yang terasa pada telapak tangan dan kaki. Tahukah Bunda jika kolestasis kehamilan yang biasanya terjadi pada akhir kehamilan bisa membahayakan janin Bunda?

Menurut informasi yang dilansir mayoclinic.com, rasa gatal tidak hanya terasa di telapak tangan dan kaki tapi juga bisa pada bagian tubuh lain. Gatal biasanya sembuh dalam beberapa hari, walaupun bisa terasa lagi pada kehamilan berikutnya.

Kolestasis kehamilan menghambat penyerapan vitamin yang larut dalam lemak. Sementara bagi janin atau bayi, kolestasis kehamilan dapat mengakibatkan komplikasi yang lebih parah. Jika sampai ada komplikasi, ibu terpaksa melahirkan lebih awal untuk menyelamatkan bayi

Kolestasis kehamilan ini bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan meningkatkan mekonium, zat yang melapisi usus bayi selama kehamilan, dalam cairan ketuban. Jika bayi menghirup mekonium saat dilahirkan, ia bisa mengalami kesulitan dalam bernafas.

Selain itu, akibat yang ditimbulkan kolestasis juga ada yang lebih parah yaitu janin tidak bisa tertolong lagi. Jadi, jika memang Bunda terasa gatal saat trimester ketiga, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Semoga tidak terjadi apa-apa ya Bunda.

Oleh: Agit Diyanita

(vem/tyn)