Menyusui: Mengurangi Risiko Demam Setelah Imunisasi

Fimela diperbarui 19 Jul 2013, 10:30 WIB

Bayi Anda baru saja diimunisasi. Ada kekhawatiran jika bayi akan rewel karena demam dan rasa tidak nyaman pada tubuhnya. Apa yang dapat Anda perbuat?

Situs babyzone.com mengutip sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Pediatrics pada Mei 2010 bahwa bayi ASI memiliki risiko lebih rendah terserang demam setelah imunisasi. ASI memberikan bayi kekuatan tubuh yang lebih kuat ketika diimunisasi sehingga tidak terserang demam secara signifikan.

Penelitian di Italia ini melibatkan 450 balita yang telah diimunisasi dan dipantau perkembangannya selama tiga hari setelah imunisasi. Sebanyak 25% bayi mengonsumsi ASI eksklusif, 31% kombinasi dari ASI dan susu formula, dan 53% mengonsumsi susu formula tanpa kombinasi ASI sama sekali.

Meskipun berbagi faktor telah masuk ke dalam pertimbangan—seperti kontak dengan asap rokok, tingkat pendidikan ibu, jumlah anak yang dirawat bersama dalam satu rumah, dan dosis vaksi—bayi yang mengonsumsi ASI secara ekslusif tetap berada pada risiko yang paling rendah terhadap demam setelah imunisasi.

Kandungan anti peradangan yang terkandung dalam ASI dan tindakan menyusui yang dilakukan ibu pada bayinya dimungkinkan memberi kontribusi terhadap hal itu, meskipun di penelitian ini tidak dijelaskan lebih jauh seberapa besar risiko demam yang terkurangi.

Namun, demam ini bisa saja dimungkinkan pula oleh pola menyusu yang buruk selama bayi mulai menunjukkan tanda tidak enak badan. Bayi dengan susu formula yang mengalami rasa tidak nyaman setelah imunisasi akan cenderung tidak nafsu makan.

Faktor lain seperti kenyamanan yang diberikan ibu melalui proses menyusui adalah faktor lainnya. Dengan kenyamanan yang diberikan ibu, bayi tetap akan menyusu dengan jumlah yang optimal, bahkan melebihi saat mereka menyusui pada saat sehat.

Oleh: Zurriat Nyndia

(vem/rsk)