Kuku dan Kulit Setelah Kemoterapi

Fimela diperbarui 17 Jul 2013, 10:12 WIB

Seperti yang kita tahu, ada beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan setelah menjalani kemoterapi. Ya, kanker payudara akan menyebabkan banyak sekali perubahan-perubahan pada diri seorang wanita.

Sejauh mana kira-kira perubahannya? Bagian tubuh mana saja yang mungkin akan mengalami efek samping dari treatment kemoterapi ini?

Ya, kuku dan kulit bisa jadi salah satunya. Bagaimana bisa?

Hal ini lebih jauh dijelaskan oleh cancer.stanford.edu. Dikatakan kalau kulit penderita setelah mengalami kemoterapi akan menjadi sangat sensitif dengan sinar matahari. Wah, lalu apa akibat lanjutannya?

Menurut stanford.edu, kulit akan menampakkan tanda-tanda tertentu. Diantaranya menjadi kemerah-merahan, nampak seperti iritasi. Tanda yang lain yaitu kulit akan terasa gatal-gatal, menjadi lebih kering, atau mungkin juga menjadi jerawatan.

Bahkan, parahnya, efek samping yang berbahaya bagi kulit yaitu pengelupasan. Kalau sudah begini, penderita harus sesegera mungkin menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan.

Terkadang juga, kemoterapi menyebabkan kulit di sepanjang aliran pembuluh darah terlihat nampak lebih gelap. Hal ini terutama akan sangat nampak pada mereka yang memiliki kulit agak gelap.

Namun, jangan terlalu dibuat stress ya, kulit yang gelap ini akan kembali pulih dalam beberapa bulan setelah rangkaian treatment selesai dijalani.

Untuk bagian kuku, juga akan nampak beberapa perubahan. Diantaranya kuku menjadi lebih gelap, kekuningan, dan juga lebih rapuh. Kemungkinan yang lain yaitu adanya garis-garis vertikal yang lumayan jelas di bagian kuku.

Nah, Ladies, sudah mengerti kan sekarang, apa saja tanda-tandanya?  

Oleh: Septia Ningrum

(vem/sfg)
What's On Fimela