Seperti yang dilaporkan oleh www.breastcancer.org, jenis obat yang digunakan untuk kemoterapi serta jangka waktu kemoterapi dapat menyebabkan kerontokkan rambut pada wanita yang memiliki kanker payudara dan tengah menjalani pengobatan.
Meski Anda menjalani kemoterapi setiap minggu dan menggunakan obat dalam dosis yang rendah, kemungkinan Anda mengalami kerontokkan rambut dapat diminimalisir. Akan tetapi, jika Anda menjalani kemoterapi sekali dalam 3 hingga 4 minggu dengan dosis yang tinggi , Anda kemungkinan akan mengalami kerontokkan yang lebih parah bila dibandingkan dengan mereka yang memperoleh pengobatan yang lebih sering dengan dosis rendah.
Adapun obat kemoterapi yang Anda gunakan juga memiliki golongan-golongan yang nantinya juga akan berpengaruh pada rambut mana pada tubuh Anda yang kemungkinan akan rontok jika Anda menggunakannnya. Pertama, Adriamycin menyebabkan kerontokkan rambut seluruhnya pada kepala. Kerotokkan tersebut terjadiselama beberapa minggu pertama perawatan. Beberapa wanita mungkin juga akan kehilangan bulu rambut dan alis mereka.
MethotrexatI dapat menipiskan rambut pada sebagian orang dan sama sekali tidak berpengaruh pada orang lainnya. Sangat jarang pula bagi sesorang yang menggunakan obat ini untuk mengalami kerontokkan rambut kepala total. Cytoxan dan 5-fluorouracil dapat menyebabkan kerontokkan rambut yang cukup sedikit pada kebanyakan wanita. Akan tetapi, sedikit di antara wanita dengan kanker payudara yang menggunakan obat ini mengalami kerontokkan yang sangat banyak jumlahnya.
Obat terakhir dinamakan taxol yang biasanya dapat menyebabkan kerontokkan rambut sepenuhnya. Rambut yang rontok jika seorang wanita menggunakan obat ini akan meliputi semua rambut kepala, alis, bulu mata, dan rambut yang ada di kaki serta lengan.
Penulis: Ratih Kristianasari
(vem/sfg)