Memiliki atau merawat anak autis haruslah dengan penuh kesabaran dan pengertian. Pahami maksud dan kebutuhannya. Seperti yang diulas di medicalnews.com, ada sebuah penelitian terbaru dari Stanford University terkait pengamatan otak pada anak autis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian anak yang menderita autisme tidak suka mendengar suara orang.
Hasil penelitian yang telah dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences, mungkin bisa menjelaskan mengapa anak autis memiliki kesulitan dalam aspek sosial dan emosionalnya.
Pada dasarnya suara orang adalah suara yang penting, karena tidak hanya digunakan untuk menyalurkan pikiran saja tapi juga emosi kepada anak-anak. Lemahnya koneksi otak bisa memperlambat anak dengan autis untuk berpikiran dan merasakan bahwa suara orang lainnya itu menyenangkan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh BMC Medicine menunjukkan bahwa anak austis memiliki struktur koneksi otak yang berbeda jika dibandingkan dengan anak yang tidak menderita autism. Indikator bahwa anak tersebut menderita autism adalah kurang pekanya anak terhadap suara orang lain.
Hasil keseluruhan dari penelitian menunjukkan bahwa adanya masalah pada sirkuit otak aberrant-lah yang jadi penyebab utama pada autisme. Anak autis tidak peka terhadap rangsangan suara karena mereka tidak merasakan adanya ketertarikan emosional, yang berdampak pada kemampuan bahasa dan komunikasi sosial mereka.
Oleh: Agit Diyanita