Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Cher Dallal menunjukkan bukti baru terkait hubungan antara olahraga dan kanker payudara. Penelitian ini semakin memperkuat adanya dugaan bahwa olahraga memang mampu mengurangi risiko kanker payudara pada wanita.
Seperti lansiran nlm.nih.gov, penelitian yang dilakukan oleh anggota U.S National Cancer Institute ini menunjukkan bahwa olahraga ternyata mampu menurunkan kadar estrogen di dalam tubuh wanita. Tidak hanya estrogen, seluruh produk turunan dari estrogen pun ternyata mampu turun secara signifikan.
Penelitian ini menggunakan dua cara yaitu menggunakan accelerometer dan juga cek urin pada jam ke-12. Accelerometer sendiri digunakan untuk mengukur kadar seluruh kegiatan yang dilakukan oleh wanita tersebut selama satu hari.
Sedangkan cek urin sendiri digunakan untuk mengukurb kadar estrogen dan juga berbagai produk turunan dari hormon penyebab kanker ini. Hasil penelitian ini pun jelas mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para ahli maupun dokter yang terkait dengan kanker payudara.
Dengan adanya penelitian semacam ini, dokter nampaknya akan sanggup meyakinkan pasien kanker payudara mereka untuk melakukan olahraga. Jelas hal ini akan sangat menguntungkan.
Pasalnya, selain sangat baik untuk mengurangi risiko terjadinya kanker payudara, olahraga juga bisa membuat tubuh pasien menjadi lebih fit setelah mengalami operasi pengangkatan payudara.
Akan tetapi, penelitian ini nampaknya perlu tindakan lanjut untuk meneliti adanya efek samping yang mampu meningkatan hormone insulin yang juga mampu memicu kanker lain.
Oleh: Wahyu Wienanda
(vem/rsk)