Empat siswa asal Universitas Johns Hopkins menemukan sebuah alat untuk menghindari operasi kedua pada kasus kanker payudara. Akan tetapi, sejauh ini, alat tersebut masih berupa prototype.
Setelah terdiagnosa kanker payudara, sebagian besar akan memilih untuk melakukan operasi lumpectomy untuk mencegah berkembangnya sel-sel kanker. Pasalnya, operasi ini tidak akan mengorbankan seluruh bagian dari payudara, melainkan hanya beberapa jaringan yang terkena kanker.
Akan tetapi, operasi jenis ini terbilang cukup rawan. Pasalnya, sejumlah pasien pun harus kembali ke meja operasi guna melakukan operasi pengangkatan jaringan kanker untuk kedua kalinya akibat belum sempurnanya operasi pengangkatan yang pertama.
Hal semacam ini jelas akan semakin memakan biaya dan juga waktu untuk melakukan perawatan semacam kemoterapi atau penyinaran lainnya. Seperti dilansir oleh medicalnewstoday.com bahwa para siswa telah berusaha menciptakan alat untuk menanggulangi kasus semacam ini.
Akan tetapi sejauh ini, alat tersebut masih belum dicobakan langsung kepada pasien. Hanya hewan dan juga sejumlah kelenjar kanker dari bank kelenjar yang telah merasakan manfaat dari alat ini.
Meski begitu, prospek dari alat ini sendiri nampaknya juga cukup baik. Pasalnya sejumlah penghargaan pun telah berasil diterima siswa-siswa asal John Hopkins ini. Meski begitu, para siswa tersebut masih belum berpuas diri dan masih terus melakukan penelitian guna menyempurnakan alat tersebut hingga benar-benar bisa digunakan di dunia medis.
Oleh: Wahyu Wienanda
(vem/tyn)