Diagnosa terhadap diabetes tipe 1 pada anak memang cukup sulit untuk dilakukan. Akan tetapi, dengan penemuan ilmuwan asal Jerman, hal tersebut nampaknya akan lebih mudah lagi untuk dilakukan.
Berdasarkan jurnal yang diedit oleh Jay Skyler yang dilansir oleh nlm.hih.gov ditemukan bahwa tes darah mampu mendeteksi adanya resiko diabetes tipe 1 pada anak. Hal ini bisa diketahui melalui jumlah autoantibodi yang terdapat pada darah anak.
Jika anak memiliki dua atau lebih autoantibodi dalam darah mereka, maka sangat besar kemungkinan bahwa anak tersebut akan terserang diabetes tipe 1 pada usia lima hingga 15 tahun.
Diabetes tipe 1 ini sendiri merupakan jenis penyakit auto imun yang mana penyakit ini secara sembarangan menghancurkan sel beta di dalam pankreas yang memproduksi insulin. Dengan hancurkan sel-sel tersebut, jelas akan menghambat produksi insulin yang mampu mengubah karbohidrat menjadi tenaga bagi tubuh.
Penemuan ini jelas menjadi salah satu langkah nyata dalam dunia kesehatan terutama bagi kesehatan anak. Bahkan hal ini pun mendapat apresiasi dari Dr. Joel Zonszein seorang direktur Clinikal Diabetes Center di Montefiore Medical Center, New York.
Lebih lanjut, Dr. Zonszein menjelaskan bahwa autoantibodi ini bukanlah penyebab dari penyakit diabetes tipe 1 pada anak, melainkan hanya merupakan tanda bahwa anak tersebut memiliki resiko untuk terserang penyakit tersebut.
Dengan adanya penemuan ini, tentunya dokter akan bisa lebih cepat mendeteksi adanya serangan diabetes tipe 1 pada anak serta melakukan tindakan preventif secapat mungkin. Akan tetapi, penelitian ini nampaknya hanya berlaku pada anak berkulit putih.
Wahyu Wienanda
(vem/sfg)