Menyusui ketika Anda Hamil

Fimela diperbarui 14 Jul 2013, 13:39 WIB

Setiap pasangan memiliki pilihan mereka sendiri untuk merencakan kapan memiliki momongan. Ada pasangan yang merencanakan untuk memiliki anak kedua mereka tiga atau empat tahun setelah kelahiran anak pertama mereka. Hal ini dimungkinkan karena pasangan tersebut berusaha untuk memastikan bahwa anak mereka memperoleh semua kebutuhan yang memang anak mereka perlukan untuk tumbuh dengan sehat, termasuk pemberian ASI pada si buah hati.

Akan tetapi, bagaimanakah kalau ternyata rencana tersebut gagal dan anak kedua tengah tumbuh di rahim ibu ketika anak pertama belum juga menginjak usia pertama mereka? www.womenshealth.gov menyatakan bahwa menyusui pada masa kehamilan yang selanjutnya tidak membahayakan bayi Anda yang sedang menyusui atau janin yang tengah tumbuh dan berkembang di dalam rahim Anda.

Jika Anda mengalami masalah selama masa kehamilan Anda, terdapat kemungkinan bahwa dokter menyarankan Anda untuk menghentikan pemberian ASI pada bayi Anda. Contoh masalah kehamilan tersebut antara lain munculnya rasa sakit pada rahim Anda atau pendaran, pengalaman akan kelahiran yang belum pada waktunya, atau mungkin naiknya berat badan yang tidak dapat dikendalikan.

Tanpa saran dari dokter, beberapa wanita bahkan memutuskan untuk menghentikan pemberian ASI karena mereka merasakan sakit pada puting mereka yang disebabkan oleh hormon kehamilan, mereka merasa terus-terusan mual, atau mereka merasa tidak nyaman untuk menyusui sering dengan membesarnya perut mereka.

Pada saat yang bersamaan, bayi Anda yang masih menyusu kemungkinan juga memilih untuk berhenti minum ASI karena dia merasakan perubahan jumlah dan rasa ASI Anda.

Penulis: Ratih Kristianasari

(vem/tyn)