Aborsi Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Benarkah?

Fimela diperbarui 13 Jul 2013, 22:15 WIB

Apa yang terbayang ketika mendengarkan istilah 'aborsi'? Keji, tidak manusiawi, atau mungkin kata-kata lainnya yang lebih ekstrim. Nah, kali ini kita akan membahas hubungan antara aborsi dengan kanker payudara. Sebenarnya, ada hubungannya gak sih?

Sebelum membahas kaitannya dengan kanker payudara, ada baiknya kita memahami dulu apa sebenarnya aborsi itu.

Menurut cancer.org, ada tiga macam aborsi. Yang pertama yaitu spontaneous abortion. Ini terjadi karena hilangnya sebelum berusia  5 bulan. Spontaneous abortion lebih dikenal sebagai keguguran.

Kedua, aborsi karena karena bayi meninggal di dalam kandungan setelah berusia 5 bulan. Ini berarti, bayi masih terlahir namun nyawanya tidak bisa tertolong.

Ketiga, aborsi yang dilakukan dengan kesengajaan tanpa ada masalah apapun pada bayi. Nah, Ladies, jenis aborsi yang inilah yang sering orang-orang pikirkan.  

Penelitian paling menyeluruh dan juga paling reliable dilakukan pada tahun 1990 di Denmark. Denmark memiliki data yang sangat lengkap tentang kesehatan penduduknya. Nah, dengan data yang mereka miliki ini, hubungan antara aborsi dengan risiko menderita kanker payudara coba dipelajari.

Hasilnya, memang tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menyatakan kalau aborsi dapat meningkatkan risiko seorang wanita untuk menderita kanker payudara.

Nah, Ladies, sudah mengerti kan sekarang, bahwa memang tidak ada kaitan diantara keduanya. Jadi, jangan langsung menerima informasi yang belum tentu kebenarannya ya. Yuk lebih bijak.

Oleh: Septia Ningrum

(vem/sfg)
What's On Fimela