Waspadai Kelahiran Prematur Karena Ibu Obesitas

Fimela diperbarui 13 Jul 2013, 20:02 WIB

Sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia mengemukakan fakta bahwa wanita yang memiliki berat badan berlebih alias obesitas beresiko tinggi untuk melahirkan bayi prematur apabila kelak mereka mengandung.

Seperti yang dikutip dari Journal of the American Medical Association, dalam webmd.com, gangguan-gangguan kesehatan yang dialami ibu hamil obesitas seperti tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang tinggi berpengaruh besar pada kelahiran prematur.

Sven Cnattingius, seorang ilmuwan dari Karolinska Institute di Stockholm menyatakan bahwa bayi-bayi yang lahir premature atau sebelum 37 minggu masa kehamilan beresiko tinggi mengalami kematian saat baru lahir, terjangkit penyakit, dan kecacatan.

Untuk mengurangi resiko yang tidak diinginkan, maka disarankan agar wanita obesitas yang sedang hamil tidak menambah berat badannya. Paling tidak, berat badan mereka selama hamil sama dengan berat badan mereka sebelum hamil.

Penelitian yang melibatkan 1.5 juta persalinan ini mereview BMI (Body-Mass Index) dan macam-macam gangguan kesehatan yang dialami ibu hamil selama dalam masa kehamilan. BMI adalah kadar lemak yang dimiliki oleh seseorang yang dihitung berdasarkan perbandingan tinggi dan berat badan.

Penelitian ini menemukan sebuah pola yang teratur. Semakin tinggi BMI seorang wanita hamil yang obesitas, usia kandungan saat dia bersalin semakin kecil; bervariasi dari 22-27 minggu, 28-31 minggu, dan 32-36 minggu.

Oleh: Pravianti Ayu Mirantiraras

(vem/tyn)