Inhaler steroid dipercaya efektif untuk mengatasi serangan penyakit asma pada anak. Namun penggunaan inhaler steroid untuk mengatasi asma pada anak ini beresiko menghambat pertumbuhan anak.
Seperti yang dikutip dari webmd.com, penggunaan inhaler steroid untuk meringankan serangan asma anak hanya dapat dilakukan oleh anak-anak yang mengidap penyakit asma ringan. Inhaler steroid tidak berlaku bagi anak-anak yang penyakit asmanya sudah akut maupun anak-anak yang penyakit asmanya tidak terkontrol.
Kebanyakan anak penderita asma menghirup inhaler steroid sekali atau dua kali di pagi dan sore hari untuk mencegah kambuhnya penyakit asma mereka. Bronchodilator juga digunakan ketika gejala-gejala baru kambuhnya asma terjadi.
Menurut Fernando D. Martinez, MD, professor dari Arizona Respiratory Center di University of Arizonain Tucson, penggunaan inhaler steroid dan bronchodilator dapat disesuaikan dengan berapa banyak gejala yang muncul ketika serangan asma terjadi pada anak. Martinez lantas mencontohkan, hari Senin mungkin anak dapat menghirup inhaler dua kali; pada minggu berikutnya mungkin saja anak tidak menghirup inhaler sama sekali.
Hal terpenting dalam mengatasi penyakit asma anak adalah mengetahui kapan anak harus menggunakan inhaler steroidnya. Misalnya jika udara tiba-tiba dingin dan anak mengalami kesulitan bernafas, maka secepatnya anak harus menghirup inhaler steroidnya.
Oleh: Pravianti Ayu Mirantiraras
(vem/rsk)