Eric Lavigne dan Profesor Jacques Brisson menemukan bahwa implan payudara semakin memperkecil kesempatan para wanita untuk bisa bertahan dari penyakit mengerikan tersebut.
Seperti dilansir oleh guardian.co.uk kedua peneliti tersebut memang menyatakan bahwa implan payudara yang dilakukan wanita sama sekali bukan merupakan faktor penyebab terjadinya kanker payudara. Akan tetapi, hal tersebut justru membuat kesempatan untuk sembuh semakin menipis.
Pasalnya, implant payudara yang dilakukan oleh para wanita akan menghalangi screening dengan menggunakan momogram atau sinar X. Hal tersebut tentu saja membuat deteksi akan kanker payudara semakin sulit.
Akibat deteksi yang sulit, dokter baru akan mengetahui masalah tersebut dalam waktu yang cukup terlambat. Tidak jarang pula sel-sel kanker sudah tumbuh subur atau bahkan mulai menyerang organ lainnya. Hal semacam ini lah yang membuat Lavigne dan Brisson menimpulkan bahwa kesempatan bertahan wanita semakin menipis akibat adanya implan payudara.
Untuk itu, mereka menyarankan agar wanita yang sudah terlanjur melakukan implan payudara untuk lebih sering melakukan screening. Terlebih lagi mereka yang memang memiliki sejarah atau keluarga yang terkena kanker payudara.
Meski begitu, beberapa ahli tetap menilai bahwa penemuan tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Pasalnya, sejumlah penelitian yang sebelumnya menunjukkan bahwa implant payudara yang dilakukan oleh wanita mampu meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
Bagaimanapun, penelitian yang dilakukan oleh peneliti asal Quebec University tersebut cukup bisa menjadi pertimbangan dalam deteksi kanker payudara sejak dini pada wanita yang melakukan implant payudara.
Wahyu Wienanda
(vem/sfg)