Penggunaan bahan kimia dalam makanan kini sudah banyak dilakukan. Mulai dari menggunakan bahan penyedap masakan agar masakan semakin enak, menggunakan bahan pemanis buatan yang lebih murah dari pada gula, menggunakan pewarna makanan untuk membuat produk makanan berwarna menarik, dan juga menggunakan pengawet makanan agar makanan yang dijual bertahan lebih lama.
Semua hal di atas dilakukan agar produk-produk makanan yang ditawarkan semakin banyak dilirik para konsumen. Namun, meskipun bahan-bahan kimia yang digunakan dalam makanan ini memang benar diperuntukkan untuk makanan, tetap saja akan ada efek negatif yang muncul ketika mengkonsumsi makanan-makanan tersebut.
Dijelaskan dalam situs www.healwithfood.org, bahan-bahan kimia penambah rasa dan pengawet makanan terkadang dapat menjadi pemicu kambuhnya asma bagi beberapa orang. Beberapa jenis substansi dalam makanan olahan yang berkemungkinan besar memiliki efek negatif ini, berdasarkan situs yang sama, adalah benzoates, tartrazine, monosodium glutamate, dan sulfites.
Fungsi keempat substansi di atas juga tercantum dalam situs www.healwithfood.org ini. Benzoates merupakan jenis pengawet anti mikroba yang sering digunakan pada jenis-jenis minuman bersoda.
Tartrazine adalah nama dari pewarna makanan buatan yang biasa digunakan untuk memberi warna pada produk-produk olahan, seperti minuman bersoda, permen, sereal, pasta, mentega, dan banyak lagi.
Anda pasti sudah familiar dengan monosodium glutamate atau MSG yang banyak digunakan sebagai penyedap masakan sehari-hari. Dan sulfites merupakan bahan pengawet untuk banyak jenis produk olahan dan minuman beralkohol.
Oleh: Alfi Suci D.
(vem/tyn)