Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada hari Jum’at, 12 April 2013di Orlando, Fla mengungkapkan bahwa atlet yang memiliki masalah pernapasan sering mendapatkan diagnosis yang salah dari dokter. Atlet yang memiliki masalah dengan pita suara ini seringkali didiagnosis terkena an exercise-induced asthma atau asma yang dipicu oleh olahraga.
Tahukah anda mengenai an exercise-induced asthma? Ini merupakan jenis asma yang muncul pada seseorang karena faktor olahraga. Asma jenis ini biasanya muncul ketika seseorang melakukan olahraga. Oleh karena itu disebut sebagai exercise-induced asthma.
Peneliti seperti yang terungkap di www.nlm.nih.gov melakukan sebuah penelitian terhadap atlet kampus sebanyak 46 orang yang sebenarnya memiliki PVFMD (paradoxical vocal fold motion disorder) yang dapat disebabkan oleh stress, kegelisahan, dan pemerasan tenaga dalam jumlah besar. Hal ini menyebabkan timbulnya gejala-gejala PVFMD.
Sayangnya, gejala-gejala PVFMD, menyerupai gejala asma, seperti batuk saat berolahraga dan terganggunya pernapasan saat berolahraga. Bukan hanya itu saja, seperti yang tertulis di www.nlm.nih.gov, atlet yang terkena PVFMD juga menggunakan asthma inhaler untuk membantu pernapasan mereka.
Sehubungan dengan kondisi di atas, atlet yang memiliki permasalahan dengan vocal cords seringkali dianggap memiliki asma. Dr. Anna Marcinow, salah satu penulis penelitian juga menyatakan bahwa ada 40 % penderita asma juga memunculkan gejala PVFMD saat asma menyerang. Memusingkan, bukan?
Terang saja atlet dengan PVFMD mendapatkan diagnosis yang salah apabila gejala yang ditunjukkan hampir sama dengan gejala penyakit asma.
Oleh: Ninuk Retna Sumiarsih
(vem/sfg)