“Bobi memang suka berdiam diri. Dia cenderung susah untuk bergaul dengan teman-teman sebayanya. Setiap hari ia hanya bermain sendiri, jarang ngobrol dengan orang lain.”
Bunda pun mulai cemas dengan keadaan si Bobi. Kira-kira apa yang harus dilakukan oleh Bunda dalam keadaan seperti ini?
Yuk Ladies, mari lebih sensitif dengan tingkah laku putra-putri kita. Karena menurut autismspeaks.org, ada beberapa gejala autis yang harus selalu kita waspadai.
Salah satunya adalah ketika anak merasa lebih asik dengan dunia mereka sendiri. Mereka cenderung jarang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Anak autis juga lebih susah menyerap bahasa. Ketika umur satu tahun, anak seharusnya bisa mengucapkan 1 atau 2 kata, atau setidaknya berceloteh. Selain itu, juga menunjuk benda-benda yang mereka maksudkan. Juga ketika mereka menolak sesuatu, mereka akan mengatakan “tidak!” melalui suara atau ekspresi wajah.
Lalu bagaimana dengan karakter anak autis?
Mereka cenderung terlambat berceloteh. Proses ini terjadi lebih lambat daripada anak-anak pada umumnya. Namun, dengan terapi, sebagian besar anak yang istimewa dan tak biasa ini pelan-pelan akan belajar untuk berbicara. Serta mampu mengkomunikasikan perasaan mereka kepada orang lain.
Nah, ketika bahasa mereka mulai berkembang, omongan mereka menjadi sangat tidak wajar. Beberapa memiliki kesulitan untuk mengkombinasikan kata-kata menjadi kalimat yang bermakna. Kebanyakan hanya mengatakan satu kata saja.
Atau juga mengulang-ulang frase yang sama.
Dengan mengetahui gejala di atas sejak dini, treatment yang terbaik juga bisa dengan tepat dan cepat diberikan kepada anak.
Oleh: Septia Ningrum
(vem/sfg)