Beberapa Mitos Tentang Kehamilan

Fimela diperbarui 03 Jul 2013, 16:02 WIB

Kehamilan pasti menjadi momen spesial, sekaligus menantang bagi Ladies. Di saat-saat seperti ini, saran dokter tentunya sangat penting. Dengan saran-saran tersebut, Ladies pastinya akan lebih merasa nyaman dalam menghadapi proses persalinan.

Namun bagaimana jika Ladies mendengar mitos seputar kehamilan? Wah, bisa jadi runyam ya.

Walaupun begitu, hal ini menarik juga untuk disimak. Menurut healthyliving.msn.com, ada beberapa mitos yang berkaitan dengan kehamilan.

Ada mitos yang mengatakan bahwa jenis kelamin bayi dapat ditentukan oleh posisi ketika berhubungan seks. Namun, faktanya, jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom ayah.

Jika sperma membawa kromosom X yang membuahi telur, maka bayi akan berjenis kelamin perempuan. Sebaliknya, jika sperma membawa kromosom Y membuahi telur, maka bayi akan berjenis kelamin laki-laki.

Logikanya, posisi ketika berhubungan seks tidak mempengaruhi kromosom sperma. Nah, kita dapat satu pengetahuan baru lagi ya.

Mitos berikutnya berkaitan dengan morning sickness. Apa sebenanya morning sickness? Ya, morning sickness adalah rasa mual dan muntah yang biasanya terjadi pada masa 3 bulan awal kehamilan.

Mitos mengatakan kalau semakin parah ibu mengalami morning sickness, maka dia akan melahirkan bayi perempuan. Benar atau tidak?

Sebagian besar ahli menyatakan kalau hal ini sepenuhnya adalah mitos. Namun, ibu hamil yang mengalami morning sickness yang cukup parah harus mendapat perhatian khusus. Mereka disarankan untuk menjalani rawat inap.

Namun, beberapa penelitian mengatakan bahwa 53-56% ibu dari ibu tersebut memang melahirkan bayi perempuan. Logikanya, kemungkinan melahirkan bayi perempuan yaitu 50:50.

Gimana nih Ladies, sudah mengenal beberapa mitos seputar kehamilan dan ulasannya kan. Be wiser, ya!

Oleh: Septia Ningrum

(vem/sfg)