Kontrasepsi Bisa Tingkatkan Resiko Kanker Payudara

Fimela diperbarui 29 Jun 2013, 14:10 WIB

Hai Ladies, berapakah jumlah anak yang anda miliki? Apakah anda mengikuti program keluarga berencana dan menggunakan alat serta obat kontraseptif? Jika iya, berhati-hatilah karena penggunaan obat serta alat kontraseptif dapat menjadi sebuah faktor untuk berkembangnya kanker payudara.


Penelitian baru yang dilansir pada situs cancer.org baru-baru ini menunjukkan bahwa penggunaan obat kontraseptif yang berupa pil akan membuat seorang wanita memiliki peluang untuk terserang kanker payudara sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan wanita yang tidak meminumnya. Namun, pengaruh pil terhadap resiko terserangnya kanker payudara dapat berkurang seiring waktu jika penggunaannya dihentikan.


Hal ini dibuktikan dengan hasil studi yang menunjukkan bahwa wanita yang telah menghentikan konsumsi pil kontrasepsi selama lebih dari 10 tahun tidak memiliki peningkatan resiko terjangkit kanker payudara. Meskipun efek negatif dari pil kontrasepsi ini akan melunak seiring waktu setelah berhenti, jika anda ingin menggunakan pil kontrasepsi pastikan anda turut berkonsultasi dengan dokter anda.


Selain obat kontrasepsi yang berupa pil, ada satu jenis serum kontrasepsi yang dapat meningkatkan peluang kanker payudara yakni DMPA. DMPA adalah progesteron yang disuntikkan setiap tiga bulan sekali untuk mengendalikan kehamilan wanita. Meskipun dikenal cukup membantu dan akurat,beberapa penelitian menunjukkan bahwa DMPA memiliki efek meningkatkan efek kanker payudara.


Wanita yang disuntik dengan DMPA akan memiliki resiko terserang kanker payudara yang lebih tinggi. Namun, seperti penggunaan pil kontrasepsi, efek peningkatan resiko ini akan menurun seiring wantu ketika berhenti digunakan. Pada kasus DMPA, waktu yang diperlukan adalah sekitar 5 tahun.

Oleh: Yudha Yanuar A.

(vem/tyn)
What's On Fimela