Situs asthma.org.uk mengutip salah satu hasil penelitian dari Royal College of Physicians di Inggris yang menyatakan bahwa hampir setiap hari, sebanyak lebih dari 8000 anak memeriksakan diri mereka ke dokter akibat paparan asap rokok.
Paparan asap rokok pada anak yang paling besar terjadi apabila orang tua mereka, salah satu atau keduanya, merupakan perokok aktif. Dalam sebuah survey di Inggris, sebanyak 68% orang tua mengakui jika mereka merokok di dalam mobil saat sedang bersama dengan anak mereka. Dan ternyata banyak dari mereka, sebanyak 75% responden, yang mengaku tidak tahu bahaya dari perokok pasif yang diidap anak mereka.
Anak dengan orang tua perokok aktif memiliki kemungkinan 50% lebih besar akan resiko mengidap asma. Mayoritas penderita asma juga mengakui bahawa paparan asap rokok menjadi pemicu kambuhnya asma.
Jika hal itu terjadi di Inggris, bagaimana di Indonesia? Di lingkungan kita, perhatian tentang bahaya asap rokok masih sangat minim. Langkah yang harus diambil meskipun Anda atau anak Anda penderita asma adalah mengurangi bahkan menghindari asap rokok di rumah dan di kendaraan pribadi Anda.
Anda memiliki hak untuk hidup sehat di rumah, berilah pengertian pada keluarga dan tamu untuk mematikan rokok mereka. Anda dapat menyediakan tempat untuk mematikan rokok di depan rumah, atau menyiapkan tempat khusu bagi yang ingin merokok.
Demikian pula di mobil pribadi Anda. Jangan ijinkan keluarga Anda untuk merokok di dalam mobil karena ruangan mobil cukup sempit sehingga aliran udara pun tidak maksimal. Paparan asap rokok pada perokok pasif akan semakin besar. Mari mulai hidup sehat dari hal yang paling kecil.
Oleh: Zurriat Nyndia
(vem/tyn)