Fimela.com, Jakarta Dua grup musik cadas, Dead Squad dan Burgerkill baru saja merampungkan perjalanan tur bertajuk Super Invasion ke beberapa negara di Eropa. Dalam perjalanan yang berlangsung sekitar 10 hari tersebut, baik Dead Squad maupun Burgerkill berpencar ke beberapa negara eropa daratan.
Dead Squad tampil berkeliling mulai dari Austria, Jerman, Swiss, Perancis, dan Belanda. Sementara Burgerkill memulai perjalanannya dari Perancis menuju Belgia, Belanda, Jerman, Ceko, dan Polandia. Mereka pun sempat tampil satu panggung saat sama-sama berada di Rotterdam, Belanda pada 25 Oktober 2018.
Saat konferensi pers bertajuk Super Invasion Homecoming yang dihelat di CGV FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (14/12/2018), para pentolan dua band tersebut pun berbagi cerita seru selama menjalani tur Eropa. Stevi Item, gitaris Dead Squad mengatakan perjalanan grup bandnya ke Eropa berbuah networking yang dianggap cukup penting untuk mengenalkan musik metal dari Indonesia ke kancah Internasional.
What's On Fimela
powered by
"Selain experience, dapat networking. Setelah itu abis kelar main kita nongkrong dan ngobrol. Berkahnya tahun depan, Agustus 2019 kita tampil di Deadfest, Germany," kata Stevi Item.
Sementara itu, Ebenz, gitaris Burgerkill pun turut merasakan pengalaman yang tak biasa saat ikut tur Super Invasion 2018. Hampir di setiap kota yang mereka kunjungi, Burgerkill tak mau menyia-nyiakan waktu yang mereka miliki selama di Eropa untuk melakukan aktifitas lain diluar agenda manggung.
"Tiap tur pasti menarik, tiap kota punya kesan sendiri. Yang bikin seru, selain manggung kita punya banyak aktifitas di sana. Bikin dokumenter, video klip, photo Session, berkunjung ke tempat yang related dengan Burgerkill. Jadi itu sih yang bikin seru," tutur Ebenz.
"Paling seru so far di Amsterdam, kita udah dua kali ke sana, jadi udah banyak Begundal lah di sana," tambahnya kemudian.
Tur Eropa bersama Dead Squad dan Burgerkill merupakan kali ketiga Super Invasion memberikan kesempatan band-band berkualitas di Indonesia untuk melakukan tur ke luar negeri. Sebelumnya, The Sigit, Mooner, dan The Hydrant sudah lebih dulu melakukan perjalanan tur internasional lewat program Super Invasion.
"Kita percaya band atau musisi Indonesia punya kualitas yang nggak kalah keren. Seperti olahraga, kita bisa harumkan nama Indonesia dari musik. Kita nggak pandang genre. Kalau kita lihat keren dan bagus dijadikan wakil Indonesia di luar negeri, kita sih support," ujar Adjie Aditya sebagai perwakilan Supermusic.