Solusi Mudah Agar Si Kecil Senang Makan Buah dan Sayur

Fimela diperbarui 14 Mei 2018, 12:49 WIB

Moms kita semua tahu, jika mengonsumsi buah dan sayur baik untuk nutrisi si kecil. Sebab jika nutrisi si kecil terpenuhi, perkembangan anak pun akan optimal.

Sayangnya, masyarakat Indonesia tergolong kurang makan sayur dan buah. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 lalu menyebutkan bahwa 93,5% penduduk berusia di bawah 10 tahun, tidak mengkonsumsi sayur dan buah sesuai anjuran.

Nah moms pun harus tahu, jika Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan anak balita dan anak usia sekolah untuk mengkonsumsi sayur dan buah sebanyak 300-400 gram per orang per hari dan remaja hingga dewasa sebanyak 400-600 gram per orang per hari. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi tersebut disarankan dalam porsi sayur.

Namun, yang jadi permasalah ialah sayur dan buah bukan makanan favorit anak-anak pada umumnya dimana secara statistik, perilaku ini tidak hanya menjadi fenomena di Indonesia, namun di Negara lainnya juga. Salah satu alasannya adalah rasa pahit atau asam pada buah dan sayur yang disebabkan oleh kandungan vitamin C dan serat.

Berbeda dengan orang dewasa, rasa pahit adalah rasa yang asing bagi anak-anak. Rasa manis dan asin lebih akrab karena demikianlah rasa ASI ataupun asupan MPASI.

Mengenalkan buah dan sayur

Untuk itu, mengenalkan buah dan sayur untuk Si Kecil perlu dilakukan, karena keduanya mengandung karbohidrat, vitamin, mineral dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Berbagai penelitian meta-analisis telah menunjukkan manfaat positif sayur dan buah untuk mencegah dan menurunkan insiden sobesitas dan penyakit degeneratifkronis seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain.

Meskipun sayur dan buah memiliki peran yang cukup penting, tetapi untuk anak, khususnya di saat mulainya pemberian MPASI, perlu diketahui beberapa batasan pemberian sayur dan buah, karena di saat ini dibutuhkan makanan padat energy untuk menunjang pertumbuhan yang pesat.

“Belum ada acuan kecukupan serat pada bayi di bawah usia 1 tahun, namun berbagai penelitian membuktikan bahwa paparan terhadap sayur dan buah secara berulang membuat penerimaan terhadap sayur dan buah menjadi lebih mudah di masa selanjutnya,” jelas Dr. dr. Conny Tanjung, Sp.A(K).

Melihat pentingnya buah dan sayur, Milna sebagai salah satu brand unggulan Kalbe Nutritionals, tahun ini meluncurkan Milna Nature Delight, sebagai solusi untuk cara mudah makan buah Si Kecil. Di lengkapi dengan 100% buah Asli, Tanpa Bahan Pengawet, Tanpa Penambahan Gula, melalui proses Advanced Pasteurization Technology.

“Milna Nature Delight adalah fruit puree dalam kemasan pouch yang sangat ideal dalam memperkenalkan rasa buah, dengan mudah, kepada Si Kecil sejak dini. Terbuat dari 100% buah asli dengan 3 varian rasa yang akan digemari dengan ukuran dan bentuk kemasan yang nyaman untuk digenggam Si Kecil. Sangat praktis untuk dibawa serta tidak mengandung pengawet ataupun gula tambahan. Dengan 3 rasa Carrot Apple Pumpkin, varian Banana Strawberry Apple dan varian Apple Peach,” ungkap Christofer Samuel Lesmana selaku Brand Manager Milna.

Jadwal pemberian MPASI

Pentingnya 1ST BITE DAY atau momen makan pertama Si Kecil dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI) berupa meal dan snack yang seimbang dan bergizi bagi tumbuh kembang Si Kecil. Meal sebaiknya terdiri dari lauk pauk hewani atau nabati dan makanan pokok lainnya yang menghasilkan energy dan mampu menjaga kekebalan tubuh, sementara snack sebagai makanan pendamping, sebaiknya kaya akan vitamin dan mineral.

Idealnya, pemberian MPASI diawali dengan meal yang boleh diikuti dengan pemberian snack 1-2 kali sehari. Jadwal pola makan untuk anak usia 6 sampai 8 bulan terdiri dari 2x meal dan 2x snack dan seiring dengan bertambahnya usia Si Kecil, frekuensi dan porsi pemberian meal dan snack juga akan bertambah sehingga untuk anak usia 10-12 bulan, sudah boleh diberikan 3x meal dan 2x snack.

“Dengan memahami pengaturan jadwal makan Si Kecil serta memperkenalkannya dengan berbagai rasa baru sejak dini, diharapkan Si Kecil bisa cepat akrab dengan buah dan sayur sehingga zat gizinya seimbang dan terpenuhi dengan baik,” jelas Helly Oktaviana, Business Unit Head Nutrition for Infant and Baby, Kalbe Nutritionals.

(vem/asp)